Minggu, 01 September 2013

CERITA SUNDARAKANDA




Cerita Sundarakanda dimulai dari hanoman yang bersiap melompat ke alengka,Honoman menggoyang goyangkan tubuhnya hingga tampak seperti getaran petir. Ia kemudian mengibaskan ekornya ke udara dan ekor itu tampak seperti ular besar yang ditarik oleh garuda. Ia menempatkan kedua tanganya di atas batu karang tempatnya berdiri. Ia membungkuk dan memeluk kakinya. Kemudian menjulurkan lehernya demikianlah ia siap untuk terbang di udara . Ia lalu berkata,”Aku akan pergi ke Lanka seperti sebuah anak panah yang dilepaskan pergi ke langit untuk mencarinya. Dan jika di sana aku juga tidak menemukannya maka aku akan kembali ke lanka dan membawa Ravana bersamaku dengan tangan dan kaki terikat. Bagaimanapun aku kan kembali dengan sukses ,aku mungkin akan mencabut, menghancurkan seluruh kota dan membawanya ke kiskindha. Aku pasti berhasil
Hanoman amat yakin  bahwa dirinya pasti akan berhasil mendapatkan sita. Dengan berpikir bahwa dirinya adalah garuda,maka hanoman pun melompat dengan kuat. Karena saking cepatnya ia terbang , pohon-pohon di tempat itu sampai tecabut hingga ke akarnya. Dan dengan pepohonan yang tersedot oleh kecepatan tebangnya hanuman memasuki langit.
Di perjalan honoman bertemu dengan mainaka,surasa,simhika kemudian ia berhasil menyebrangi lautan yang luasnya 100 yojana dan telah sampai di pesisir selatannya. Sesuatu yang mustahil telah tercapai dan hanoman tidak menyadari betapa besar prestasinya itu.Kemudian hanoman mulai memasuki lanka,pertama yang ia lakukan  sesampai ia di lanka adalah memastikan bahwa sita masih hidup atau sudah mati. Ketika hari mulai gelap, hanoman mengecilkan tubuhnya sekecil anak kucing. Kemudian menuju pintu gerbang lanka dan berusah untuk memasukinya. Lanka dilindungi oleh tembok yang tinggi dan hanoman mulai mendekati tembok itu, kemudian seorang penjaga wanita mulai mendekatinya. Raksasi itu bernama lankini, kemudian hanoman bertarung dengan lankini,akhirnya raksasi itu kalah dan jatuh ke tanah, Dan malaikat penjaga kota lanka menghilang dari sana selamanya.Setelah berhasil memasuki kota lanka dan hanoman melihat kemewahan duniawi di kota tersebut, ketika di kota itu semua sudah tertidur lelap hanoman mulai memeriksa satu persatu wanita yang ada di dekat rahwana tapi ia tidak menemukan sita di sana. Hanoman merasa kasihan terhadap rahwana yang telah memiliki demikian banyak wanita dan seharusnya ia bahagia dengan mereka. Mungkin ia telah ditakdirkan untuk segera mati hingga ia menginginkan istri Rama. Karena hanoman tidak melihat sita di tempat itu hanoman menjadi sedih, ia mengira sita sudah meninggal, akan tetapi ia tidak putus asa sampai di sana ia menjelajah kota alengka kemudian hingga sampai di taman asokavana. Di taman itu ia menemukan sita, hanoman melihat sita bersedih tubuhnya kurus, sita bagai bintang rohini yang tertelan oleh anggaraka dan dikerumuni oleh raksasi anak buahnya rahwana. Dari kejauhan hanoman melihat rahwana mendekati sita, rahwana berjalan dengan penuh nafsu ke tempat sita duduk mendengar langkah kaki yang kuat mendekatinya, sita tahu bahwa yang datang adalah rahwana. Dia tampak seperti cabang pohon yang malang, rimbun oleh bunganya namun dipotong dan dipisahkan dari batangnya. Dia duduk di tanah yang lapang dan tampak seperti kembang teratai yang berlumur rumput. Rahwana berbicara mengutarakan rasa cintanya pada sita tapi sita tetap menolak untuk menjadi istrinya rahwana. Rahwana sebenarnya sangat marah dan ia berusaha mengendalikan amarahnya. Setelah diam beberapa saat ia lalu berkata,”Aku beri waktu dua bulan untukmu, untuk mengambil keputusan. Saat sita mulai raksasi anak buah dari rahwana yang mengganggunya sita menuju ke arah pohon dimana tempat hanoman bersembunyi,Mula-mula sita terkejut melihat hanoman. Kemudian setelah hanoman menceritakan tentang rama sita tahu bahwa hanoman adalah utusan dari rama. Kemudian sita memberikan pesan kepada rama melalui hanoman. Sita memberikan cudamaninya kepada hanoman sebagai tanda bahwa sita masih hidup. Setelah hanoman telah menemukan tujuannya yaitu menemukan sita ia pamit kepada sita kemudian merusak taman asokavana. Rahwana mengetahui hanoman menyusup kemudian ia mengirim indrajid anaknya untuk bertarung dengan hanoman. Karena indrajid menggunakan brahmastra untuk menyerang hanoman, hanoman tidak dapat melawan senjata itu sebagai penghormatannya kepada brahma. Hanoman pun ditangkap dan disidang oleh rahwana, saat disidang hanoman mulai tersadar. Kemudian hanoman membakar kota lanka. Setelah selesai melaksanakan tugasnya itu hanoman kembali kepada rama. Dan menceritakan apa yang ia lalui di lanka.

PEMBAHASAN SUNDARAKANDA
Dalam sundara kanda ditekankan pada kesetiaan dari hanoman terhadap rama. Ketulusan dan kesungguhannya membuatnya bisa menyebrangi lautan yang luas. Disini dapat kita lihat, dengan kesungguhan dan kerulusan maka segala sesuatu yang mustahil sekalipun dapat di kerjakan. Sita merupakan seorang pativrata yang sejati merupakan contoh seorang istri yang sejati. Meskipun berlimpah harta yang ditawarkan rahwana padanya ia tetap memegang prinsipnya setia pada sang rama. Bahkan ia lebih memilih mati dari pada menerima rahwana. Rahwana merupakan pribadi yang tamak dan terlalu ingin menjadi budak dari nafsu. Ia melupakan apa yang ia pahami tentang dharma.
Hanoman merupakan keturunan dari brahma ia mencerminkan pribadi yang sangat hormat pada leluhur. Ia merelakan dirinya terkena brahmastra karena ia menghormati brahma. Selain itu juga hanoman merupakan pribadi yang jujur dan selalu menganggap dirinya adalah pelayan dharma.
Dari sundara kanda dapat kita lihat permulaan dari tegaknya dharma yang mulai dilupakan. Kebenaran bahwa tidak seharusnya rahwana menculik sita, ketidak benaran yang selama ini dilakukan oleh rahwana merupakan dasar dari turunnya awatara kedunia.
Kesombongan dari rahwana mulai terkikis saat mulai datangnya hanoman ke lengka dan membakar kota lengka. Disiini dapat kita dapatkan nilai-nilai yang patut untuk kita tiru dan yang tidak layak untuk ditiru. Sita, dan hanoman patutlah kita jadikan pedoman. Sedangkan rahwana dan semua yang menjadi pengikutnya merupakan contoh yang kurang baik untuk ditiru.
Dalam kanda ini tertanam nilai-nilai yang mencerminkan mulai bangkitnya dharma. Dan kesetiaan yang tanpa batas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar