Cerita
Sundarakanda dimulai dari hanoman yang bersiap melompat ke alengka,Honoman menggoyang
goyangkan tubuhnya hingga tampak seperti getaran petir. Ia kemudian mengibaskan
ekornya ke udara dan ekor itu tampak seperti ular besar yang ditarik oleh
garuda. Ia menempatkan kedua tanganya di atas batu karang tempatnya berdiri. Ia
membungkuk dan memeluk kakinya. Kemudian menjulurkan lehernya demikianlah ia
siap untuk terbang di udara . Ia lalu berkata,”Aku akan pergi ke Lanka seperti
sebuah anak panah yang dilepaskan pergi ke langit untuk mencarinya. Dan jika di
sana aku juga tidak menemukannya maka aku akan kembali ke lanka dan membawa
Ravana bersamaku dengan tangan dan kaki terikat. Bagaimanapun aku kan kembali
dengan sukses ,aku mungkin akan mencabut, menghancurkan seluruh kota dan
membawanya ke kiskindha. Aku pasti berhasil
Hanoman amat
yakin bahwa dirinya pasti akan berhasil
mendapatkan sita. Dengan berpikir bahwa dirinya adalah garuda,maka hanoman pun
melompat dengan kuat. Karena saking cepatnya ia terbang , pohon-pohon di tempat
itu sampai tecabut hingga ke akarnya. Dan dengan pepohonan yang tersedot oleh
kecepatan tebangnya hanuman memasuki langit.
Di
perjalan honoman bertemu dengan mainaka,surasa,simhika kemudian ia berhasil
menyebrangi lautan yang luasnya 100 yojana dan telah sampai di pesisir
selatannya. Sesuatu yang mustahil telah tercapai dan hanoman tidak menyadari
betapa besar prestasinya itu.Kemudian hanoman mulai memasuki lanka,pertama yang
ia lakukan sesampai ia di lanka adalah
memastikan bahwa sita masih hidup atau sudah mati. Ketika hari mulai gelap,
hanoman mengecilkan tubuhnya sekecil anak kucing. Kemudian menuju pintu gerbang
lanka dan berusah untuk memasukinya. Lanka dilindungi oleh tembok yang tinggi
dan hanoman mulai mendekati tembok itu, kemudian seorang penjaga wanita mulai
mendekatinya. Raksasi itu bernama lankini, kemudian hanoman bertarung dengan
lankini,akhirnya raksasi itu kalah dan jatuh ke tanah, Dan malaikat penjaga
kota lanka menghilang dari sana selamanya.Setelah berhasil memasuki kota lanka
dan hanoman melihat kemewahan duniawi di kota tersebut, ketika di kota itu
semua sudah tertidur lelap hanoman mulai memeriksa satu persatu wanita yang ada
di dekat rahwana tapi ia tidak menemukan sita di sana. Hanoman merasa kasihan terhadap
rahwana yang telah memiliki demikian banyak wanita dan seharusnya ia bahagia
dengan mereka. Mungkin ia telah ditakdirkan untuk segera mati hingga ia
menginginkan istri Rama. Karena hanoman tidak melihat sita di tempat itu hanoman
menjadi sedih, ia mengira sita sudah meninggal, akan tetapi ia tidak putus asa
sampai di sana ia menjelajah kota alengka kemudian hingga sampai di taman
asokavana. Di taman itu ia menemukan sita, hanoman melihat sita bersedih
tubuhnya kurus, sita bagai bintang rohini yang tertelan oleh anggaraka dan
dikerumuni oleh raksasi anak buahnya rahwana. Dari kejauhan hanoman melihat
rahwana mendekati sita, rahwana berjalan dengan penuh nafsu ke tempat sita
duduk mendengar langkah kaki yang kuat mendekatinya, sita tahu bahwa yang
datang adalah rahwana. Dia tampak seperti cabang pohon yang malang, rimbun oleh
bunganya namun dipotong dan dipisahkan dari batangnya. Dia duduk di tanah yang
lapang dan tampak seperti kembang teratai yang berlumur rumput. Rahwana
berbicara mengutarakan rasa cintanya pada sita tapi sita tetap menolak untuk
menjadi istrinya rahwana. Rahwana sebenarnya sangat marah dan ia berusaha
mengendalikan amarahnya. Setelah diam beberapa saat ia lalu berkata,”Aku beri
waktu dua bulan untukmu, untuk mengambil keputusan. Saat sita mulai raksasi
anak buah dari rahwana yang mengganggunya sita menuju ke arah pohon dimana
tempat hanoman bersembunyi,Mula-mula sita terkejut melihat hanoman. Kemudian
setelah hanoman menceritakan tentang rama sita tahu bahwa hanoman adalah utusan
dari rama. Kemudian sita memberikan pesan kepada rama melalui hanoman. Sita
memberikan cudamaninya kepada hanoman sebagai tanda bahwa sita masih hidup.
Setelah hanoman telah menemukan tujuannya yaitu menemukan sita ia pamit kepada
sita kemudian merusak taman asokavana. Rahwana mengetahui hanoman menyusup
kemudian ia mengirim indrajid anaknya untuk bertarung dengan hanoman. Karena
indrajid menggunakan brahmastra untuk menyerang hanoman, hanoman tidak dapat
melawan senjata itu sebagai penghormatannya kepada brahma. Hanoman pun
ditangkap dan disidang oleh rahwana, saat disidang hanoman mulai tersadar. Kemudian
hanoman membakar kota lanka. Setelah selesai melaksanakan tugasnya itu hanoman
kembali kepada rama. Dan menceritakan apa yang ia lalui di lanka.
PEMBAHASAN SUNDARAKANDA
Dalam sundara kanda ditekankan pada
kesetiaan dari hanoman terhadap rama. Ketulusan dan kesungguhannya membuatnya
bisa menyebrangi lautan yang luas. Disini dapat kita lihat, dengan kesungguhan
dan kerulusan maka segala sesuatu yang mustahil sekalipun dapat di kerjakan.
Sita merupakan seorang pativrata yang sejati merupakan contoh seorang istri
yang sejati. Meskipun berlimpah harta yang ditawarkan rahwana padanya ia tetap
memegang prinsipnya setia pada sang rama. Bahkan ia lebih memilih mati dari
pada menerima rahwana. Rahwana merupakan pribadi yang tamak dan terlalu ingin
menjadi budak dari nafsu. Ia melupakan apa yang ia pahami tentang dharma.
Hanoman merupakan keturunan dari brahma
ia mencerminkan pribadi yang sangat hormat pada leluhur. Ia merelakan dirinya
terkena brahmastra karena ia menghormati brahma. Selain itu juga hanoman
merupakan pribadi yang jujur dan selalu menganggap dirinya adalah pelayan
dharma.
Dari sundara kanda dapat kita lihat
permulaan dari tegaknya dharma yang mulai dilupakan. Kebenaran bahwa tidak
seharusnya rahwana menculik sita, ketidak benaran yang selama ini dilakukan
oleh rahwana merupakan dasar dari turunnya awatara kedunia.
Kesombongan dari rahwana mulai terkikis
saat mulai datangnya hanoman ke lengka dan membakar kota lengka. Disiini dapat
kita dapatkan nilai-nilai yang patut untuk kita tiru dan yang tidak layak untuk
ditiru. Sita, dan hanoman patutlah kita jadikan pedoman. Sedangkan rahwana dan
semua yang menjadi pengikutnya merupakan contoh yang kurang baik untuk ditiru.
Dalam kanda ini tertanam nilai-nilai
yang mencerminkan mulai bangkitnya dharma. Dan kesetiaan yang tanpa batas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar